HIPOTERMI


Hipotermi Pada Bayi Baru Lahir

 Pengertian Hipotermia
Ada beberapa definisi mengenai hipotermia antara lain:
•   Keadaan dimana seorang individu gagal mempertahankan suhu tubuh dalam batasan normal 36-37,5ºC.                                                                                             
•    Keadaan dimana seorang individu mengalami atau berisiko mengalami penurunan suhu tubuh terus-menerus dibawah 35, 5ºC per rektal karena peningkatan kerentanan terhadap faktor-faktor eksternal.
•    Keadaan dimana seorang individu mengalami atau berisiko mengalami penurunan suhu tubuh terus-menerus dibawah 35, 5ºC per rektal karena peningkatan kerentanan terhadap faktor-faktor eksternal.
Anatomi Fisiologi
Suhu normal pada neonatus berkisar antara 36C - 37,50C pada suhu ketiak. Gejala awal hipotermia apabila suhu < 360C atau kedua kaki dan tangan teraba dingin. Bila seluruh tubuh bayi teraba dingin, maka bayi sudah mengalami hipotermia sedang (suhu 320C - <360C). Disebut hipotermia berat bila suhu tubuh < 320C. Untuk mengukur suhu tubuh pada hipotermia diperlukan termometer ukuran rendah (low reading termometer) sampai 250C. Disamping sebagai suatu gejala, hipotermia dapat merupakan awal penyakit yang berakhir dengan kematian.
Yang menjadi prinsip kesulitan sebagai akibat hipotermia adalah meningkatnya konsumsi oksigen (terjadi hipoksia), terjadinya metabolik asidosis sebagai konsekuensi glikolisis anaerobik, dan menurunnya simpanan glikogen dengan akibat hipoglikemia. Hilangnya kalori tampak dengan turunnya berat badan yang dapat ditanggulangi dengan meningkatkan intake kalori.
Gejala Klinis
Tanda-tanda klinis hipotermia: (1). Hipotermia sedang: Kaki teraba dingin, Kemampuan menghisap lemah, Tangisan lemah, Kulit berwarna tidak rata atau disebut kutis marmorata. (2). Hipotermia berat: Sama dengan hipotermia sedang, Pernafasan lambat tidak teratur, Bunyi jantung lambat, Mungkin timbul hipoglikemi dan asidosisi metabolic. (3). Stadium lanjut hipotermia: Muka, ujung kaki dan tangan berwarna merah terang, Bagian tubuh lainnya pucat, Kulit mengeras, merah dan timbul edema terutama pada, punggung, kaki dan tangan    (sklerema) .
Etiologi
1.         Prematuritas
2.         Asfiksia
3.         Sepsis
4.         Kondisi neurologik seperti meningitis dan perdarahan cerebral
5.         Pengeringan yang tidak adekuat setelah kelahiran
6.         Eksposure suhu lingkungan yang dingin
Komplikasi
a.         gangguan sistem saraf pusat: koma,menurunnya reflex mata(seperti mengdip)
b.         Cardiovascular: penurunan tekanan darah secara berangsur, menghilangnya tekanan darah sistolik
c.          Pernafasan: menurunnya konsumsi oksigen
d.         Saraf dan otot: tidak adanya gerakan, menghilangnya reflex perifer
Penanganan
1.      Intervensi :
a.      Jelaskan pada anggota keluarga bahwa neonatus lebih rentan terhadap kehilangan panas.
b.      Ajarkan tanda-tanda awal hipotermia : kulit dingin, pucat, menggigil.
c.       Jelaskan perlunya minum air 8-10 gelas setiap hari
d.      Jelaskan perlunya menghindari alkohol pada cuaca yang sangat dingin.
e.      Ajarkan untuk mengenakan pakaian ekstra.
2.      Jalan nafas harus tetap terjaga juga ketersediaan oksigen yang cukup.
3.      Prinsip penanganan hipotermia adalah penstabilan suhu tubuh dengan menggunakan selimut hangat (tapi hanya pada bagian dada, untuk mencegah turunnya tekanan darah secara mendadak) atau menempatkan pasien di ruangan yang hangat. Berikan juga minuman hangat(kalau pasien dalam kondisi sadar).
Prinsip penanganan hipotermia adalah penstabilan suhu tubuh dengan menggunakan selimut hangat (tapi hanya pada bagian dada, untuk mencegah turunnya tekanan darah secara mendadak) atau menempatkan pasien di ruangan yang hangat. Berikan juga minuman hangat(kalau pasien dalam kondisi sadar).


Komentar

Postingan Populer