MENINGOKEL PADA BBL
Meningokel
Definisi
Meningokel atau ensephalokel merupakan
kelainan bawaan dimana terjadi pemburutan selaput otak dan isi kepala keluar
melalui lubang pada tengkorak atau tulang belakang. Angka kejadiannya adalah 3
di antara 1000 kelahiran.
Etiologi
Penyebab terjadinya meningokel dan
ensephalokel adalah karena adanya defek pada penutupan spina bifida yang
berhubungan dengan pertumbuhan yang tidak normal dari korda spinalis atau
penutupnya, biasanya terletak di garis tengah.
Risiko melahirkan anak dengan spina
bifida berhubungan erat dengan kekurangan asam folat, terutama yang terjadi
pada awal kehamilan.
Penonjolan dari korda spinalis dan
meningens menyebabkan kerusakan pada korda spinalis dan akar saraf, sehingga
terjadi penurunan atau gangguan fungsi pada bagian tubuh yang dipersarafi oleh
saraf tersebut atau dibagian bawahnya.
Gejala
Gejalanya tergantung kepada beratnya
kerusakan pada korda spinalis dan akar saraf yang terkena.
Terdapat tiga jenis spina bifida, yaitu
:
1.
Spina bifida okulta, merupakan spina
bifida yang paling ringan. Satu atau beberapa vertebra tidak terbentuk secara
normal, tetapi korda spinalis dan selaputnya (meningens) tidak menonjol.
2.
Meningokel, yaitu meningens menonjol
melalui vertebra yang tidak utuh dan teraba sebagai suatu benjolan berisi
cairan di bawah kulit.
3.
Mielokel, merupakan jenis spina bifida
yang paling berat, dimana korda spinalis menonjol dan kulit di atasnya tampak
kasar dan merah.
Gejala dari spina bifida umumnya berupa
penonjolan seperti kantung di punggung tengah sampai bawah pada bayi baru
lahir, jika disinari, kantung tersebut tidak tembus cahaya,
kelumpuahn/kelemahan pada pinggul, tungkai atau kaki, penurunan sensasi,
inkontinensia uri (besar) maupun inkontinensia tinja, korda spinalis yang
terkena rentan terhadap infeksi (meningitis). Gejala pada spina bifida okulta,
adalah seberkas rambut pada daerah sakral (panggul bagian belakang), lekukan
pada daerah sakrum.
Diagnosis
Diagnosis spina bifida, termasuk
meningokel ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Pada
trimester pertama, wanita hamil menjalani pemeriksaan darah yang disebut triple
screen. Tes ini merupakan tes penyaringan untuk spina bifida, sindrom down, dan
kelainan bawaan lainnya.
Pengobatan
Pembedahan dilakukan untuk menutup
lubang yang terbentuk dan untuk mengobati hidrosefalus, kelainan ginjal dan
kandung kemih serta kelainan bentuk fisik yang sering menyertai spina bifida.
Terapi fisik dilakukan agar pergerakan
sendi tetap terjaga dan untuk memperkuat fungsi otot. Untuk mengobati atau
mencegah meningitis, infeksi saluran kemih dan infeksi lainnya, diberikan
antibiotik. Untuk membantu memperlancar aliran air kemih bisa dilakukan
penekanan lembutdiatas kandung kemih. Pada kasus yang berat kadang harus
dilakukan pemasangan kateter. Diet kaya serat dan program pelatihan buang air
besar bisa membantu memperbaiki fungsi saluran pencernaan.
Untuk mengatasi gejala muskuloskeletal
(otot dan kerangka tubuh) perlu campur tangan dari ortopedi (bedah tulang)
maupun terapi fisik. Kelainan saraf lainnya diobati sesuai dengan jenis dan
luasnya gangguan fungsi yang terjadi.
Pencegahan
Risiko terjadinya spina bifida bisa
dikurangi dengan mengkonsumsi asam folat. Kekurangan asam folat pada seorang
wanita harus dikoreksi sebelum wanita tersebut hamil, karena kelainan ini
terjadi sangat dini.
Kepada wanita yang berencana untuk hamil
dianjurkan untuk mengkonsumsi asam folat sebanyak 0,4 mg/hari. Kebutuhan asam folat
pada wanita hamil adalah 1 mg/hari.
Penatalaksanaan
1.
Sebelum dioperasi, bayi dimasukkan ke
dalam inkubator dengan kondisi tanpa baju.
2.
Bayi dalam posisi telungkup atau tidur
jika kantongnya besar untuk mencegah infeksi.
Berkolaborasi dengan dokter anak, ahli bedah, ahli ortopedi, dan ahli
urologi, terutama untuk tindakan pembedahan, dengan sebelumnya melakukan
informed consent dan informed choice pada keluarga.
Komentar